Pada Tanggal 9 Februari 2010, Irfan Amir ujian meja (skripsi) dan yudisium dengan IPK 3, 75 (Cum Laude. Ia berhasil mempertahankan skripsinya dengan judul "Kedudukan Hukum Ombudsman Kota Makassar sebagai Lembaga Pengawas Pelayanan Publik Guna Mewujudkan Sistem Pemerintahan yang Baik di Kota Makassar. Skripsi tersebut berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji yang terdiri dari 5 dosen penguji. Menurtnya kehadarian lembaga semacam Ombudsman cukup penting mengingat budaya yang tercipta di kalangan masyarakat khusunya birokrasi yang menempatkan posisinya bukan sebagai pelayan tetapi minta di layani oleh masyarakat. Hal tersebuyt bisa kita liat dengan maraknya pungutan-pungutan liar dari Oknum-Oknum Pemerintah misalnya dalam pengurusan KTP, KK, maupun surat-surat lainnya biasanya Oknum Birokrasi meminta uang berupa uang capek atau uang administarsi. Di kalangan birokrasi pemerintah sendiri yang tercipta adalah "kalaw bisa dipersulit kenapa mesti harus di permudah"
Sunday, 29 August 2010
9 Februari, Irfan Amir Yudisum
Pada Tanggal 9 Februari 2010, Irfan Amir ujian meja (skripsi) dan yudisium dengan IPK 3, 75 (Cum Laude. Ia berhasil mempertahankan skripsinya dengan judul "Kedudukan Hukum Ombudsman Kota Makassar sebagai Lembaga Pengawas Pelayanan Publik Guna Mewujudkan Sistem Pemerintahan yang Baik di Kota Makassar. Skripsi tersebut berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji yang terdiri dari 5 dosen penguji. Menurtnya kehadarian lembaga semacam Ombudsman cukup penting mengingat budaya yang tercipta di kalangan masyarakat khusunya birokrasi yang menempatkan posisinya bukan sebagai pelayan tetapi minta di layani oleh masyarakat. Hal tersebuyt bisa kita liat dengan maraknya pungutan-pungutan liar dari Oknum-Oknum Pemerintah misalnya dalam pengurusan KTP, KK, maupun surat-surat lainnya biasanya Oknum Birokrasi meminta uang berupa uang capek atau uang administarsi. Di kalangan birokrasi pemerintah sendiri yang tercipta adalah "kalaw bisa dipersulit kenapa mesti harus di permudah"
REKAN-REKAN 3AK 2 Tahun 2006 SMN 1 WTP
No. Urut NIS NAMA KETERANGAN
1 7363 BESSE ASRIANI LINDA Melanjutkan kuliah S1 PGSD di UNM
2 7393 ANDI SAMSIDAR
3 7394 DIAN PUSPITA SARI
4 7395 SALNIA ULFA Tahun 2006 melanjutkan kuliah di
STIMIK Dipanegara, Makassar dan saat ini sementara menyususn skripsi. Ia pun aktif sebagai asisten dosen di kampusnya.
5 7396 SUKMAWATI Kuliah di AKPER BATARI TOJA Watampone
6 7399 HERLINA EFFENDI Berselang beberapa bulan setelah lulus ia menikah dan kini memiliki seorang anak
7 7402 A.SUHARTIN Berselang beberapa bulan setelah lulus ia menikah
8 7405 MARDIANA
9 7408 HERLIANI AKPER BATARI TOJA
10 7409 ANNY SUBEKTI -
11 7437 MUAFIAH DARMAN Saat lulus melanjutkan kuliah di UIN Makassar
12 7444 ASRI RAWANTI
13 7449 JUMRIANI Melanjutkan Kuliah di STKIP Bone
14 7450 SURYA WAHDINI SASTRA JERMAN UNIV. NEGERI MAKASSAR
15 7453 JUMIATI STKIP BONE Jur. Matematika
16 7454 ADE IRMAYANTI Menyelesaikan studi diploma di AKPER Angin Mamiri, Banta-Bantaeng Makassar dan kini menjadi tenaga bantu di Rumah Sakit Tenriawaru Bone
17 7455 RESMITANG Telah menyelesaikan studi DIPLOMA 3 AKUNTANSi di Politeknik Negeri UjungPandang, Kini ia bekerja sebagai staf di salah satu perusahaan yang terletak di Kawasan Industri Makassar
18 7457 YULIANA. A STKIP BONE , Jur. Bahasa Inggris
19 7477 FARIDA STKIP BONE , Jur. Bahasa Inggris
20 7481 LUDIANA Telah Menyelesaikan Studi Program D 3 AKBID BATARI TOJA, Watampone
21 7484 HASLINDA STKIP BONE , Jur. Matematika
22 7489 SURIANI Telah menikah dan memiliki seorang anak
23 7494 SALMIATI Setelah menyelesaikan studi program D 3 di Univ. Indonesia Timur Makassar, Kini ia menjadi salah satuh tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit di Palopo
24 7496 EVI SULASTRI Menyelesaikan studi diploma di PGSD Watampone dan kini melanjutkan kembali kuliah S1 di Kampus yang sama. Sambil menyelesaikan studinya, kini ia menjadi tenaga pengajar di SD 13 Biru Watampone
25 7498 RAHMATANG Kuliah di UNM jur. Pendidikan Akuntansi dan meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Tanggal 5 Agustus 2010
26 7523 NOVITA WAHYUNI
27 7525 KURNIAWATI SIRMA Teah menyelesaikan studi diploma dan kini melanjutkan kuliah kembali untuk meraih gelar sarjana pendidikan di PGSD Watampone. Pada tahun 2009 ia menikah
28 7535 YUYUN HANDAYANI Kuliah di Prima selama satu tahun dan kini ia menjadi tenaga bantu di Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Watampone
29 7538 ANDI HARNIANTI Melnjutkan kuliah di salah satu Pergiruan Tinggi di Makassar
30 7467 AWALUDDIN Sementara menempuh kuliah di STIMIK DIPANEGARA, Makassar
31 7508 BURHANUDDIN Kuliah selama satu tahun di PRIMA dan kini menjadi tenaga bantu di Kantor DIKNAS Watampone
32 7472 ANDI HERMAN Setelah Kuliah setahun di STIK AMIK RESKI Makassar, kini ia menjadi staf tata usaha di SMP Arasoe. Ia pun kini melanjutkan kuliah di STKIP mengambil jurusan pendidikan Pancasila
33 7543 IDRIS Jur. Biologi di STKIP Watampone
34 7553 IRFAN AMIR Meraih gelar Sarjana Hukum di Fak. Hukum Unhas pada tanggal 30 Maret 2010.
35 7300 A.MUH.AMIN ANSYARY Merantau ke pulau Kalimantan pada tahun 2008,
36 7556 HAERUDDIN Menjadi Tanaga Bantu di kantor Dinas Pendapatan Daerah, Kota Watampone
Wali Kelas
Drs. ABD. RASYD
NIP. 131678606
1 7363 BESSE ASRIANI LINDA Melanjutkan kuliah S1 PGSD di UNM
2 7393 ANDI SAMSIDAR
3 7394 DIAN PUSPITA SARI
4 7395 SALNIA ULFA Tahun 2006 melanjutkan kuliah di
STIMIK Dipanegara, Makassar dan saat ini sementara menyususn skripsi. Ia pun aktif sebagai asisten dosen di kampusnya.
5 7396 SUKMAWATI Kuliah di AKPER BATARI TOJA Watampone
6 7399 HERLINA EFFENDI Berselang beberapa bulan setelah lulus ia menikah dan kini memiliki seorang anak
7 7402 A.SUHARTIN Berselang beberapa bulan setelah lulus ia menikah
8 7405 MARDIANA
9 7408 HERLIANI AKPER BATARI TOJA
10 7409 ANNY SUBEKTI -
11 7437 MUAFIAH DARMAN Saat lulus melanjutkan kuliah di UIN Makassar
12 7444 ASRI RAWANTI
13 7449 JUMRIANI Melanjutkan Kuliah di STKIP Bone
14 7450 SURYA WAHDINI SASTRA JERMAN UNIV. NEGERI MAKASSAR
15 7453 JUMIATI STKIP BONE Jur. Matematika
16 7454 ADE IRMAYANTI Menyelesaikan studi diploma di AKPER Angin Mamiri, Banta-Bantaeng Makassar dan kini menjadi tenaga bantu di Rumah Sakit Tenriawaru Bone
17 7455 RESMITANG Telah menyelesaikan studi DIPLOMA 3 AKUNTANSi di Politeknik Negeri UjungPandang, Kini ia bekerja sebagai staf di salah satu perusahaan yang terletak di Kawasan Industri Makassar
18 7457 YULIANA. A STKIP BONE , Jur. Bahasa Inggris
19 7477 FARIDA STKIP BONE , Jur. Bahasa Inggris
20 7481 LUDIANA Telah Menyelesaikan Studi Program D 3 AKBID BATARI TOJA, Watampone
21 7484 HASLINDA STKIP BONE , Jur. Matematika
22 7489 SURIANI Telah menikah dan memiliki seorang anak
23 7494 SALMIATI Setelah menyelesaikan studi program D 3 di Univ. Indonesia Timur Makassar, Kini ia menjadi salah satuh tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit di Palopo
24 7496 EVI SULASTRI Menyelesaikan studi diploma di PGSD Watampone dan kini melanjutkan kembali kuliah S1 di Kampus yang sama. Sambil menyelesaikan studinya, kini ia menjadi tenaga pengajar di SD 13 Biru Watampone
25 7498 RAHMATANG Kuliah di UNM jur. Pendidikan Akuntansi dan meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Tanggal 5 Agustus 2010
26 7523 NOVITA WAHYUNI
27 7525 KURNIAWATI SIRMA Teah menyelesaikan studi diploma dan kini melanjutkan kuliah kembali untuk meraih gelar sarjana pendidikan di PGSD Watampone. Pada tahun 2009 ia menikah
28 7535 YUYUN HANDAYANI Kuliah di Prima selama satu tahun dan kini ia menjadi tenaga bantu di Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Watampone
29 7538 ANDI HARNIANTI Melnjutkan kuliah di salah satu Pergiruan Tinggi di Makassar
30 7467 AWALUDDIN Sementara menempuh kuliah di STIMIK DIPANEGARA, Makassar
31 7508 BURHANUDDIN Kuliah selama satu tahun di PRIMA dan kini menjadi tenaga bantu di Kantor DIKNAS Watampone
32 7472 ANDI HERMAN Setelah Kuliah setahun di STIK AMIK RESKI Makassar, kini ia menjadi staf tata usaha di SMP Arasoe. Ia pun kini melanjutkan kuliah di STKIP mengambil jurusan pendidikan Pancasila
33 7543 IDRIS Jur. Biologi di STKIP Watampone
34 7553 IRFAN AMIR Meraih gelar Sarjana Hukum di Fak. Hukum Unhas pada tanggal 30 Maret 2010.
35 7300 A.MUH.AMIN ANSYARY Merantau ke pulau Kalimantan pada tahun 2008,
36 7556 HAERUDDIN Menjadi Tanaga Bantu di kantor Dinas Pendapatan Daerah, Kota Watampone
Wali Kelas
Drs. ABD. RASYD
NIP. 131678606
Giliran Bu Bidan (Ela) & Bu Guru (EVhy) mentraktir
Sabtu 28 Agustus 2010
Sebelumnya kami merencanakan untuk buka puasa bersama di Pantai Kering (PANGKER) di Kota watampone, namun rencana itu batal mengingat kondisi dan waktu berbuka dan sholat magrib yang cukup sempi belum lagi di kawasan itu mesjid letaknya sedikit jauh, olehnya itu kami memutuskan untuk merubah rencana menjadi "acara bakar-bakar ikan" di rumah bu Bidan,Bajoe (Ela Maksudnya).
Menjelang berbuka puasa tiba-tiba Bu Guru dan Bu Bidan (EVI dan ELA) yang bertugas untuk membeli ikan di pasar bajoe menelpon dan katanya saat ini sulit mendapatkan ikan yang bagus untuk dibakar dan yang ada hanya Ikan PAku-PAku katanya. Saat mendapat kabar itu aku dimintai penadapat dan solusi untuk acara bakar-bakar ikan nanti malam. aku pun memutuskan bahwa kita batalkan saja acara bakar-bakar ikannya dan sebagai penggantinya kita ke warung makan tetapi dengan persetujuan kawan-kawan yang lain, akhirnya kami sepakat untuk tetap ngumpul di rumah Indah tepat jam 7 malam.
Tidak berapa lama, waktu menunjukkan jam 7 Malam, tetapi hanya aku, idris, dan indah yang baru datang, heru saat dikonfirmasi lewat telpon ternyata masih berada dirumahnya sedangkan ela dan evi sementara di perjalann dari Bajoe menuju rumah Indah.
Deti demi detik berjaan, akhirnya satu persatu teman datang, namun terlambat satu jam dari waktu yang ditentukan. KAmi pun berembuk untuk memilih warung makan mana yang akan kami datangi. Ada beberapa usul dari teman-teman mulai dari pangtai kering, warung bakso mas garing, warung sate sampai ke sari laut. dari sekian banyak pilihan akhirnya kami memtuskan untuk ke Warung Bakso Mas Garing karena bu Guru selain sebagai donatur pada acara kali ini ia pun kepengen sekali makan bakso sebab katanya "dah lebih sebulan ia tidak makan bakso".
Eittts, ternyata rencana kita tidak hanya sampai di warung bakso, donatur ke dua alias bu Bidan alias Ela mengajak kami ke pantai kering untuk duduk sambil cerita-cerita. Canda tawa kami membuat pengunjuk lain tidak biasa dengan kebisingan kami, tetapi kami tak peduli dengan mereka yang penting kami heppy bersama.
Sebelumnya kami merencanakan untuk buka puasa bersama di Pantai Kering (PANGKER) di Kota watampone, namun rencana itu batal mengingat kondisi dan waktu berbuka dan sholat magrib yang cukup sempi belum lagi di kawasan itu mesjid letaknya sedikit jauh, olehnya itu kami memutuskan untuk merubah rencana menjadi "acara bakar-bakar ikan" di rumah bu Bidan,Bajoe (Ela Maksudnya).
Menjelang berbuka puasa tiba-tiba Bu Guru dan Bu Bidan (EVI dan ELA) yang bertugas untuk membeli ikan di pasar bajoe menelpon dan katanya saat ini sulit mendapatkan ikan yang bagus untuk dibakar dan yang ada hanya Ikan PAku-PAku katanya. Saat mendapat kabar itu aku dimintai penadapat dan solusi untuk acara bakar-bakar ikan nanti malam. aku pun memutuskan bahwa kita batalkan saja acara bakar-bakar ikannya dan sebagai penggantinya kita ke warung makan tetapi dengan persetujuan kawan-kawan yang lain, akhirnya kami sepakat untuk tetap ngumpul di rumah Indah tepat jam 7 malam.
Tidak berapa lama, waktu menunjukkan jam 7 Malam, tetapi hanya aku, idris, dan indah yang baru datang, heru saat dikonfirmasi lewat telpon ternyata masih berada dirumahnya sedangkan ela dan evi sementara di perjalann dari Bajoe menuju rumah Indah.
Deti demi detik berjaan, akhirnya satu persatu teman datang, namun terlambat satu jam dari waktu yang ditentukan. KAmi pun berembuk untuk memilih warung makan mana yang akan kami datangi. Ada beberapa usul dari teman-teman mulai dari pangtai kering, warung bakso mas garing, warung sate sampai ke sari laut. dari sekian banyak pilihan akhirnya kami memtuskan untuk ke Warung Bakso Mas Garing karena bu Guru selain sebagai donatur pada acara kali ini ia pun kepengen sekali makan bakso sebab katanya "dah lebih sebulan ia tidak makan bakso".
Eittts, ternyata rencana kita tidak hanya sampai di warung bakso, donatur ke dua alias bu Bidan alias Ela mengajak kami ke pantai kering untuk duduk sambil cerita-cerita. Canda tawa kami membuat pengunjuk lain tidak biasa dengan kebisingan kami, tetapi kami tak peduli dengan mereka yang penting kami heppy bersama.
Thursday, 26 August 2010
Demi mempererat kembali hubungan kekeluargaan sesama alumni SMK Neg 1watampone khususnya alumni 3 Ak 2 Tahun 2010, Haeruddin bersama dengan EVhy mengusulkan agar dilaksanakan buka puasa bersama. Hal tersebut dirasa penting karena kesibukan masing-masing membuat komunikasi kami sedikit terputus. Olehnya itu, melalui pesan SMS ia mengundang rekan-rekan alumni agar menghadiri rapat persiapan buka puasa bersama di base camp (tidak tetap) alias rumahnya Evhy.
Selain akan membahas kapan dan dimana pelaksanaan buka puasa bersama akan dilaksanakan, juga akan dibahas siapa-siapa yang siap menjadi donatur dalam kegiatan ini.
Selain akan membahas kapan dan dimana pelaksanaan buka puasa bersama akan dilaksanakan, juga akan dibahas siapa-siapa yang siap menjadi donatur dalam kegiatan ini.
Wednesday, 25 August 2010
Kapan Reunian ?
Hari ini, Kamis 26 Agustus 2010, aku chating dengan kawan lama di Facebook. Namanya sich di FB "Anjank Bone" dulunya dia anak kelas 3 Ak 1 dan kini tengan menyelesaikan stuynya di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan (STKIP) Bone. Liat dari foto FBnya sepertinya ia kini menjadi bagian dari aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Hebat aktivis kampus tauwwa...
Chating kali ini tidak jauh beda dari apa yang sering kami utarakan ketika aku ngumpul bareng dengan teman sekolah dulu. Ia pun menanyakan soal reunian. Tetapi ada yang berbeda dari dia, Ia tidak hanya menanyakan kapan reunian tetapi sekaligus mengusulkan konsolidasi awal untuk merencanakan secara matang konsep dan waktu pelaksaan reunian.
Dalam bahasa chtingnya sepertinya ia penuh harapan untuk melaksanakan reunian. Semoga aja bisa terwujud...
Pembahasan reunian di Facebook besama dirinya tidak berlangsung lama soalnya aku dan dia memutuskan untuk ketemuan biar ngebahasnya bisa lebih serius. Aku pun memutuskan untuk mengherntikan aktivitas dunia maya "FB" dan berangkan menuju tepat janjian kami di kampus STKIP.
Chating kali ini tidak jauh beda dari apa yang sering kami utarakan ketika aku ngumpul bareng dengan teman sekolah dulu. Ia pun menanyakan soal reunian. Tetapi ada yang berbeda dari dia, Ia tidak hanya menanyakan kapan reunian tetapi sekaligus mengusulkan konsolidasi awal untuk merencanakan secara matang konsep dan waktu pelaksaan reunian.
Dalam bahasa chtingnya sepertinya ia penuh harapan untuk melaksanakan reunian. Semoga aja bisa terwujud...
Pembahasan reunian di Facebook besama dirinya tidak berlangsung lama soalnya aku dan dia memutuskan untuk ketemuan biar ngebahasnya bisa lebih serius. Aku pun memutuskan untuk mengherntikan aktivitas dunia maya "FB" dan berangkan menuju tepat janjian kami di kampus STKIP.
Monday, 23 August 2010
22 Agustus 2010,
Kumpul lagi-kumpul lagi dan untuk yang kesekian kalinya kami kumpul di rumah Evhy lagi.Kali ini inisiator ngumpulnya dari heru yang merasa bosan dengan situasi disekita rumahnya di Jl. 45 Watampone. Maklum anak muda yang selalu merasa sendiri jika "Honey"nya lagi tidak ada. (heheheheh berjandaji).
Tak ada pembahasan serius kali ini sebab kumpulnya juga dadakan dan sehabis sholat Taraweh. Heeem, tetapi yang lain curang habis hanya aku ma indah yang sholat taraweh sedangkan yang lain katanya lagi pada sibuk dengan kerjaan kantor utamanya Evhy yang kini mengajar di SD 13 biru.malam itu lagi sibuk-sibuknya nyelesain laporan dana BOS sekolahnya.
Waktu semakin berjalan, yang ada hanya suara canda dan tawa dari rekan-rekan ketika mengingat masa-masa sekolah dulu. apalagi ditambah suara keras dari ela (hihihihi)kecil-kecil tetapi suaranya mengetarkan seisi rumah.
Tak ada pembahasan serius kali ini sebab kumpulnya juga dadakan dan sehabis sholat Taraweh. Heeem, tetapi yang lain curang habis hanya aku ma indah yang sholat taraweh sedangkan yang lain katanya lagi pada sibuk dengan kerjaan kantor utamanya Evhy yang kini mengajar di SD 13 biru.malam itu lagi sibuk-sibuknya nyelesain laporan dana BOS sekolahnya.
Waktu semakin berjalan, yang ada hanya suara canda dan tawa dari rekan-rekan ketika mengingat masa-masa sekolah dulu. apalagi ditambah suara keras dari ela (hihihihi)kecil-kecil tetapi suaranya mengetarkan seisi rumah.
Tuesday, 17 August 2010
Qou Vadis SMK Neg. 1 Watampone

Quo Vadis SMK Neg 1 Watampone
Oleh : Irfan Amir S.H
Alumni “06” SMK Negeri 1 Watampone
Pendidikan adalah sebuah fondasi dari setiap negara untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Sekolah sebagai salah satu institusi pendidikan dijadikan sebagai wadah untuk menempa moral generasi-generasi penerus bangsa agar nantinya memiliki sikap nasionalisme tinggi dan mampu mengemban amanah dengan baik. Namun saat ini, sekolah (formal) yang dikonsep oleh pemerintah untuk mendidik generasi muda untuk menjadi pemimpin dimasa mendatang, melanjutkan estafet pembangunan bangsa malah berada dalam keterkungkungan. Sekolah ibarat penjara yang mengekang kreatifitas siswa. Di sekolah malah terjadi bentuk-bentuk penyimpangan dan perlakuan yang tidak manusiawi terhadap peserta didik, bahkan sekolah (Umum, kejuruan, swasta) oleh beberapa pihak dianggap sebagai salah satu lahan untuk memperoleh kekayaan, entah itu halal ataupun tidak yang pada akhirnya dimaknai sekolah sebagai sarana untuk melegitamsi setatus sosial seseorang dalam masyarakat.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu institusi pendidikan yang didesain khusus oleh pemerintah agar peserta didik trampil dan menguasai suatu bidang tertentu dan diharapkan dapat menjadi solusi alternatif dalam mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini. Karena SMK memang didesain oleh pemerintah sebagai instuti pendididkan dengan out put “manusia-manusia robot” yang siap di jual di pasar tenaga kerja, selain itu bagi alumni yang kreatif diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru sebagaimana selogannya “SMK Bisa”.
Jika selogan itu ditarik dan dihadapkan dengan SMK yang umumnya berada di daerah, khususnya di Kota Watampone. Dimana kota Watampone sendiri memiliki satu sekolah kejuruan dengan predikat sebagai SMK Unggulan Negeri 1 Watampone yang menurut penulis pesimis akan mewujudkan kondisi keluaran yang kompeten seperti slogannya “SMK Bisa” dan itupun hanya menjadi sebuah mimpi yang akan sulit terwujud jika melihat kondisi beberapa tahun terakhir. Apalagi saat ini, proses belajar mengajar tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kondisi tidak kondisif tercipta karena tidak terjalinnya hubungan kerja sama yang baik antara pimpinan (kepala sekolah) dengan guru-guru. Bahkan baru-baru ini, mayoritas guru-guru SMK Unggulan Negeri 1 Watampone melakukan aksi mogok mengajar sebagai buntut kekecewaan dan ketidakpercayaannya lagi atas kepemimpinan kepala sekolah saat ini, bahkan tuntutan mereka tak tanggung-tanggung yaitu mendesak Muh. Rapi mundur dari jabatannya sebagai kepala sekolah.
Mogok mengajar sebagai Kritikan Sosial
Dimanapun dan kapanpun jika penguasa berprilaku abnormal lambat laun akan ada gejolak perlawanan yang terjadi karena sekeras apapun cengkraman penguasa untuk mempertahankan hegemoninya tentunya suatu hari nanti akan lahir seseorang yang sadar akan perlakuan diskriminatif penguasa dan akan menuntut hak-haknya yang telah dirampas. Begitupula, Jika dilingkungan sekolah terdapat pejabat sekolah yang mencoba mempertahankan hegemoni kekuasaannya, bertindak sewenang-wenang tentunya akan lahir seorang tokoh yang akan menjadi penggerak dan memobilisasi massa untuk menentang dan melakukan perlawanan. Sebab sekolah adalah sarana untuk memanusiakan manusia, bukan sarana untuk menjadikan manusia sebagai serigala bagi manusia lainnya. Kalaupun di dalam sekolah itu tidak ada gejolak untuk melawan terhadap ketimpangan yang terjadi, memperjuangkan kebenaran maka sekolah tersebut berhasil melakukan hegemoni, menumpulkan sikap kritis warga sekolah dan menina bobokan masyarakat sekitarnya. Olehnya itu, Tak ada asap jika tak ada api, sikap mogok mengajar yang dilakukan oleh guru-guru dengan menuntut agar kepala sekolah mundur tentunya tidak terlepas dari sikap abnormal yang dilakukan oleh kepala sekolah. Dengan adanya sikap tegas yang dilakukan oleh para guru memberikan sebuah isyarat bahwa kepala sekolah tidak lagi mampu mengemban amanah dengan baik, tidak bisa menjadi suri tauladan bagi bawahannya apalagi terhadap siswanya,
Seharusnya kepala sekolah sadar bahwa sekolah bukanlah sebuah kerajaan yang didirikan atas dasar hubungan kolegalisme atau pilitik dinasti, tetapi sekolah adalah institusi sosial milik publik yang harus dibangun dengan prinsip akuntabilitas, transparan, dan tanggung jawab diberikan kepada yang kompeten dibidangnya agar siswa dapat belajar dan memahami pelajaran yang diberikan. Bukannya diberikan kepada mereka yang bukan bidangnya, olehnya itu kebijakanpun tidak boleh kental dan sarat akan nepotisme, tetapi kepala sekolah tetap saja tidak menyadari akan hal itu. Sebagai contoh, SMK Unggulan Negeri 1 Watampone sebagai sekolah negeri penujukan tenaga honorer sebagai wali kelas adalah hal yang tidak lumrah terjadi dan sarat akan nepotisme, walaupun sebenarnya guru honorer tersebut kompeten memegang amanah tersebut, tetapi penunjukan tersebut menimbulkan ketidakadilan tehadap guru-guru yang berstatus PNS yang juga kompeten untuk memegang amanah tersebut. Masalah tidak hanya sampai disitu, telah menjadi hal yang lumrah, penunjukan guru untuk mengajar mata pelajaran yang bukan bidangnya dan tidak kompeten sering kali terjadi.
Dua tahun lalu, dua orang guru honorer sekaligus alumni SMK sendiri mendapat beasiswa pendidikan program D3 Teknik Komputer Jaringan (TKJ) mewakili SMK di Politeknik Negeri Ujungpandang yang seharusnya dipertahankan sebagai bentuk komitmen untuk memajukan SMK, tetapi yang terjadi sebaliknya, kedua honorer memilih angkat kaki karena kebijakan kepala sekolah yang saat itu pula memasukkan guru honorer yang berasal dari kerabatnya untuk mengajar komputer, padahal usut punya usut guru honorer dari kerabat kepala sekolah sendiri memiliki spesifikasi keilmuan yang berbeda, dan ujung-ujungnya Jurusan Teknik Informasi Jaringan yang baru dibuka sempat tidak belajar komputer beberapa semester. Seharusnya Kepala Sekolah mengambil sikap dengan cara menahan mereka untuk mengabdi sebagai bentuk pertanggungjawaban moral akan beasiswa yang mereka peroleh. Ironis memang.
Mogok mengajar yang dilakukan oleh guru-guru merupakan sebuah kritikan sosial kepada kepala sekolah agar “tau dirilah” dan segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bentuk pertanggung jawaban moral akan kekeliriuan dan kesalahan yang ia lakukan. Jika hal tersebut tidak dilakukan dan tidak terjadi, kepala sekolah pun masih tetap menjabat, maka kondisi SMK akan lebih buruk dari sekarang bahkan akan mengalami masa suram.
Hal tersebut kemungkina besar terjadi, sebab guru-guru yang memiliki idealisme tinggi tentunya akan terus bertahan dengan apa yang mereka yakini benar. Guru-guru tentunya akan memilih membangkan dan menolak tunduk dibawah pemimpin yang telah mereka cap sebagai pemimpin yang gagal dan tidak bisa menjadi panutan. Dan menurut perbincangan saya dengan salah satu guru SMK menyatakan hal yang sama yaitu mereka tetap akan bertahan dengan sikapnya sampai dengan tuntutan mereka terpenuhi, yaitu menuntut kepala sekolah mundur.
Kondisi tersebut menandakan bahwa SMK selama ini tidak dikelola dengan baik. tentunya hal ini memberikan sebuah sinyal sekaligus tantangan bagi aparat penegak hukum untuk mempelajari lebih lanjut masalah tersebut. Karena sebab musabab pemogokan mengajar yang dilakukan oleh guru bukan lagi persoalan yang sepele dan masyarakat pun menunggu hasilnya.
Tim Pencari Fakta Independent
Setiap konflik pastinya akan melahirkan korban begitupula konflik yang terjadi antara Kepala Sekolah SMK dengan guru-guru yang secara terang-terangngan menuntutnya mundur dari jabatannnya. Lagi-lagi korbannya tak lain adalah siswa SMK itu sendiri selain mereka rugi secara materil juga rugi secara in materil. Bahkan siswa baru yang terlanjur masuk di sekolah impiannya ini (SMK) harus manahan rasa kecewa yang dalam karena niat tulus untuk menimbah ilmu utamanya diawal-awal tahun ajaran baru harus melihat kenyataan pahit bahwa sekolah kini berada diambang kehancuran. Kerjasama yang baik tidak tercipta antara guru dan kepala sekolah yang muncul hanya perseteruan-perseteruan yang tak kungjung berakhir.
Dalam menagatasi hal tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Bone yang seharusnya berantanggungjawab dalam meningkatkan mutu pendidikan pun terkesan lambat. Di media lokal Radar Bone (22/7) Kepala Diknas hanya bisa berkomentar dan menyampaikan turut prihatin atas kisruh yang terjadi tanpah berusaha untuk mencarikan solusi, bahkan dalam komentarnya tersebut terkesan berat sebelah dan menyalahkan guru-guru karena melakukan mogok mengajar. Dalam komentarnya di media lokal tersebut saya kutif dan berbunyi seperti ini “Harusnya guru di situ sadar dengan kewajibannya, kalau tidak mengajar berarti sudah lalai mengabaikan tugasnya sekaligus melanggar disiplin pegawai”.
Dalam benak penulis pun timbul pertanyaan, kanapa hanya guru yang seakan-akan disalahkan. Bukankah guru hanya memperjuangkan apa yang mereka anggap benar dan menentang kebijakan kepala sekolah yang penuh dengan penyimpangan dan tidak sesuai prosedur. Saya pun teringat dengan diskusi bersama kawan asal Yogyakarta bulan lalu bahwa pemberontak atau pembangkang tidak selalunya salah, mereka melawan karena ada sebuah nilai-nilai kebenaran dan kemanusian yang ingin diperjuangkan sabagaimana yang dilakukan oleh raja bone Arung Palakka yang memberontak melawan dan meruntuhkan kekuasaan Kerajaan Gowa demi pembebasan rakyat bone. Olehnya itu harusnya Pihak Diknas mengambil sebuah langkah startegis dengan menunjuk Pejabat Sementara (PJS) untuk posisi kepala sekolah agar konflik reda dan dengan catatan bahwa guru-guru kembali melakukan aktivitas mengajarnya demi kepentingan siswa. Selain itu, hal terpenting yang harus dilakuan adalah membentuk sebuah tim pencari fakta independent yang melibatkan unsur Akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), aparat penegak hukum dan dari kalangan Diknas pendidikan itu sendiri agar titik terang masalahnya bisa ditemukan dan dipecahkan. Namun perlu ditegaskan disini mereka yang nantinya terpilih dalam tim ini adalah orang-orang yang kredibel, jujur serta tidak memperjualbelikan kebenaran itu dengan sejumlah rupiah.
Hal tersebut sangat penting dilakukan karena masalah di SMK diibaratkan fenomena gunung es yang hanya terlihat permukaannya saja. Olehnya itu, apabila dalam temuan tim pencai fakta ini menyatakan kepala sekolah memang melakukan penyimpangan dengan kebijakannya maka kepala sekolah harus mundur dan menyatakan permintaan maafnya kepada seluruh masyarakat bone khususnya warga SMK itu sendiri.
Saturday, 14 August 2010
8 Agustus 2010 di Tanjung

Minggu 8 Agustus 2010
Menjelang bulan Ramadhan, kami sempatkan untuk berkunjung ke Tanjung Pallete. salah satu obyek wisata yang terkenal di kabupeten Bone. Ngumpul kali ini terbilang ramai sebab dianatara teman-teman yang dulunya tidak pernah hadir saat kami ngumpul juga ikut berpartisipasi meramaikan rombongan.
Pukul 15:00 Kami baru berangkat dari rumah Evhy. Sebenarnya keberangkatan kita itu molor sekitar sejam bis rencana awalnya kita star jam 14:00 Wita. Tapi karena yang ditunggu-tunggu (eks Ketua kelas) lagi sibuk dengan pekerjaannya terpaksa teman-teman sabar menanti walau di dalam hatinya berontak untuk berangkat.
Di perjalanan kami singgah sejenak di Panyula, tetapi hanya di depan rumah sukma untuk menjemput. (maklum peserta baru. Tidak lama kami pun melanjutkan perjalanan.
Di Pallete
sesampainya di Pallete aku hanya sendirian yang mandi bis anak-anak ternayata tidak bawa pakaian ganti. walau sendiri aku tetap nyebur ke kolam renang dan yang lain lagi asyik keliling dan berfoto-foto. Tetapi ada yang aneh dan lucu datangnya dari Indah. Sebelum berangkat, dari rumahnya, ia sempatkan untuk menyiapkan perlengkapan untuk mandi disana termasuk di pakaian ganti, namun katanya sesampainya dirumah Evhy ia hanya menyimpan perlengkapannya karena mersa tidak pede membawa tas sendirin. Alhasil sebelum pulang ia sempatkan juga nyebur ke kolam renang bersama eVhy dan Ela. Tak tanggung-tanggung mereka pun menikmati dinginnya "makkacodo lisu" dengan naik motor... heheheheheh
Oiya, sebelum kita pulang, ternyata satu teman kita baru datang. Ia Novita Wahyuni biasa disapa novi. Awalnya sich kami rencana berangkat sama-sama namun karena jam 15:00 ia pun belum siap dengan kendaraannya terpaksa kami meninggalkannya dan mangatakan ia akan nyusul dibelangakang. Tapi aduuuuh, nyusulnya betul-betul di belakang, ia baru tiba di Pellete setelah jam 17;15 WIta ketika kami bergegas pulang
13 Agustus 2010 ngumpul di rumah Indah
Tak ada rencana seblumnya tiba-tiba sms masuk di HPq untuk ngunmpul lagi dengan teman-teman. Kali ini ngumpulnya di rumah Indah sebab beberapa hari kedepan Indah tak lagi di Bone kota, ia rencana ke rumah keluarganya di desa Pattiro. Katanya sich, di sana juga sulit untuk komunikasi dengan menngunakan alat telekomunikasi (HP) termasuk main Facebook.
Jam 21;00 sehabis sholat tarawih, aku berangkat meninggalkan rumah menuju rumah Indah. Ternyata idris dan heru disana lebih duluan. Usut punya usut, eh ternyata mereka alpa terawih malam ini. Heem, di bawah kolom rumah kami bercerita sejenak sambil menunggu teman-teman yang lain datang. Sesekali HPnya Idris berdering tanda sms masuk. Sepertinya itu sms dari teman-teman untuk konfirmasi kedatangannya. Ternyata betul sms datangnya dari evhy, inisiator ngumpul malam. Ia mengkonfirmasi tidak bisa datang kali ini dalam smsnya katanya gini “maaf aku tidak bisa datang soalnya lagi sakit”.
Tidak lama sms dari bur, sukma dan ela juga datang. Kondisinya sama, mereka tidak bisa hadir di ngumpul kali ini karena berbagai alasan kesibukan. Maklum, mereka pada sibuk dengan urusan praktek/magang di puskesma.
Dibalik ketidakhadiran mereka semua, tiba-tiba Ela sms mengusulkan kepada kami (aku, heru, idris, dan indah) bahwa bagi yang tidak hadir pertemuan kali ini harus dikenakan sanksi. Saknsinya berupa traktir anak-anak berbuka puasa. Kami sich setuju-setuju aja soalnya kami yang hadir. Yach tergantung dari kalian dan keikhlasannya.
Jam 21;00 sehabis sholat tarawih, aku berangkat meninggalkan rumah menuju rumah Indah. Ternyata idris dan heru disana lebih duluan. Usut punya usut, eh ternyata mereka alpa terawih malam ini. Heem, di bawah kolom rumah kami bercerita sejenak sambil menunggu teman-teman yang lain datang. Sesekali HPnya Idris berdering tanda sms masuk. Sepertinya itu sms dari teman-teman untuk konfirmasi kedatangannya. Ternyata betul sms datangnya dari evhy, inisiator ngumpul malam. Ia mengkonfirmasi tidak bisa datang kali ini dalam smsnya katanya gini “maaf aku tidak bisa datang soalnya lagi sakit”.
Tidak lama sms dari bur, sukma dan ela juga datang. Kondisinya sama, mereka tidak bisa hadir di ngumpul kali ini karena berbagai alasan kesibukan. Maklum, mereka pada sibuk dengan urusan praktek/magang di puskesma.
Dibalik ketidakhadiran mereka semua, tiba-tiba Ela sms mengusulkan kepada kami (aku, heru, idris, dan indah) bahwa bagi yang tidak hadir pertemuan kali ini harus dikenakan sanksi. Saknsinya berupa traktir anak-anak berbuka puasa. Kami sich setuju-setuju aja soalnya kami yang hadir. Yach tergantung dari kalian dan keikhlasannya.
Wednesday, 11 August 2010
Ketua Kelas
Kelas 2 Ak 2. di ruang kelas itulah awal mula dari pertemuan kami semua. Siswa-siswa dari Kelas 1 (5) sampai kelas 1 (8) yang memilih jurusan akuntansi ditempatkan di kelas 2 Ak 2 di bawah asuhan wali kelas bapak Manire.
Saat memasuki awal pembelajaran, hal pertama yang di lakukan adalah membentuk struktur organisasi kelas.
Pemilihan ketua kelas adalah hal yang pertama dilakukan demi terlaksananya proses bejar, berinteraksi dengan pihak sekolah maupun terlaksanya program-progam yang disepakati dalam rapat permusyawaratan kelas.
Pada pemilihan ketua kelas 2 Ak 2, saudara Irfan Amir secara aklamasi ditunjuk sebagai ketua kelas dan di dampingi oleh Andi. Herman selaku wakilnya.
Kini, Irfan Amir telah menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum Unhas. Sedangkan Andi Herman telah mengajar di SMP Cina.
Saat memasuki awal pembelajaran, hal pertama yang di lakukan adalah membentuk struktur organisasi kelas.
Pemilihan ketua kelas adalah hal yang pertama dilakukan demi terlaksananya proses bejar, berinteraksi dengan pihak sekolah maupun terlaksanya program-progam yang disepakati dalam rapat permusyawaratan kelas.
Pada pemilihan ketua kelas 2 Ak 2, saudara Irfan Amir secara aklamasi ditunjuk sebagai ketua kelas dan di dampingi oleh Andi. Herman selaku wakilnya.
Kini, Irfan Amir telah menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum Unhas. Sedangkan Andi Herman telah mengajar di SMP Cina.
lulus 20 Juli 2006

Pada tanggal 20 Juli 2006, Alhamdulillah akhirnya kami dinyatakan lulus mengikuti Ujian Akhir Nasional. Bukannya di sekolah kami mendengar pengumuman itu, tetapi di Markas Besar Polres Watampone, tepatnya di papan pengumuman. Hal tersebut dilakukan oleh pihak sekolah untuk menghindari hal-hal terburuk yang bisa terjadi mengingat banyknya teman-teman yang dinyatakan tidak lulus (kurang lebih 73 Siswa).
Suasana saat pengumuman tiba cukup memperihatinkan. Kebanyakan dari siswa perempuan menangis histeris, namun ada pula siswa yang dinyatakan tidak lulus bersikap biasa-biasa saja. Di satu sisi siswa yang dnyatakan lulus berteriak dan lompat-lompat sambil mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Begitupula dengan kami (3 Ak 2) kelas yang siswanya 100 % dinyatakan lulus.
10 Agustus 2010

11 Agustus 2010
Ngumpul lagi-ngumpul lagi, kali ini inisiator untuk ngumpul datangnya dari Rahmatang. Ia baru balik dari kota Makassar, Kota tempatnya menimbah ilmu dan menyelesaiakan Study S1 Jurusan Pendidikan AKuntansi Universitas Negeri Makassar (UNM). Tanggal 5 Agustus kemarin ia baru Wisudah. Woow keren, saat ini dah dua kawan kami Akuntansi (3 AK 2) “06” SMK Negeri 1 WTP yang meraih gelar sarjananya. Satunya lagi menyelesaikan satudinya di Fakultas Hukum Unhas.
Kembali lagi di agenda ngumpul-ngumpul.
Sebenarnya rencana kami kali ini adalah mengunjungi sekolah, sungkeman dengan guru-guru yang tidak kenal lelah dan tanpa pamrih mengajari kami tentang arti kehidupan. Namun hal tersebut 98 % gagal. Sebab saat kami telah tiba di depan pintu gerbang sekolah ternyata yang kami dapatkan hanya seorang siswi yang sedang nongkrong di pos satpam menunggu jemputannya. Aduh, ternyata jam pulang sekolah tidak seperti biasanya. Hari ini, siswa dan guru-guru pulang lebih awal (jam 11:00) Wita dan kami tiba di Sekolah jam 13:00tidak (terlambat 2 jam).
Walau sekolah nampak sepi, langkah kami tidak berhenti sampai di pos satpam. Aku, Rahma, Ela dan satu lagi cewek yang tidak aku kenal namanya (sepupu Rahma) tetap melangkahkan kaki masuk sampai di kanting sekolah sambil melihat perubahan yang dialami sekolah sejak kami tinggalkan 3 tahun lalu.
Sambil keliling dihalaman sekolah, kami memutuskan untuk mengunjungi perpustakaan sebab kedua pintunya masih terbuka lebar dan menandakan masih ada orang di dalamnya. Seingatku salah satu teman alumni 06 dari 3 Ak 1 menjadi pengelola perpustakaan. Ternyata benar, namanya Nurbayani. Yach kami hanya sempat ngobrol beberapa menit kemudian pergi menuju base camp (rumahnya Evhy).
Jam 13:30
Kini kami dah berada di tumah Evhy. Ngumpul kali ini banyak yang berbeda dihari-hari sebelumnya. Kali ini, ada pendatang baru, mereka adalah Rahmatang dan Mba Dhini. Namun jumlah kami tetap seperti sebelum-sebelumnya, sebab Heru dan Indah lagi absen , maklum kalau siang mereka pada sibuk dengan urusannya masing-masing.
Suasanan tetap kocak dan ribut. Puang Baso Idris selalu saja ngelawak ditambah ela yang bicaranya tidak punya titik koma dan nyaring bunyinya. Walau ngumpulnya hanya sebantar namun itulah yang terpenting dari kami, semenit pun waktu yang kami punya akan kami pergunakan untuk ngumpul dengan teman-teman agar komunikasi kami tetap terjalin.
Subscribe to:
Comments (Atom)