Tak Hanya berhenti sebatas Konsep namun dengan langkah perlahan, dengan ditemani beberapa panitia, agenda pelaksanaan Reuni Akbar Ikatan Alumni SMK N 1 Watampone Insyaallah akan terwujud pada bulan september, satu demi satu kendala dapat teratasi. Aku pun yakin, diluar sana masih ada rekan-rekan alumni, walaupun tidak termasuk dalam SK struktur kepanitian tetapi siap membantu.Dan Untuk sukses dalam kegiatan ini dibutuhkan minimal Tiga kata :
1. kerjasama
2. Profesionalisme
3. Kepercayaan
Dan inilah sedikit catatan ku atas sebuah kegelisan dan harapan, antara das sein dan das sollen. Kegelisahan akan bayang-bayang kegalan seperti dialami oleh panitia pada tahun 2006, tetapi itu tak akan kubiarkan menghinggapi kepanitiaan saat ini (tahun 2011).
Dan harapan akan kesuksesan pelaksanaan Reuni Akbar ini, disaat itulah sebuah sejarah kembali terukir sebaimana tema yang coba kami usung " SAAT KEBERSAMAAN, SEBUAH CATATAN.
Hari ini (Jumat/23/04/2011) aku kembali menghadiri pertemuan alias rapat Panitia Reuni Akbar 2011 Ikatan Alumni SMEA/SMK Negeri 1 Watampone dengan agenda pembahasan penggalangan dana . Yach…lagi-lagi daana...!
Huft...dah beberapa minggu belakangan ini kami terus rapat. Dan temanya masih bergelut soal pendanaan, inilah yang terus muncul di forum-forum, tiap kali rapat baru dimulai selalu aja muncul pertanyaan ini “selain alumni, kapada siapa proposal nantinya kami tujukan???. Perusahaan atau institusi mana yang harus kami prioritaskan dulu untuk masukkan proposal”. Haaaaarrrrgggggg.... ini pulalah yang terus menyita perhatiannku selama beberapa pekan terkahir ini sampai-sampai aku tidak bisa tidur lelap tiap malamnya.
Heeemmm….
Tetapi aku sadari, sepertinya itu menjadi hal lumrah dalam sebuah event, selalunya harus dibicarakan adalah sumber pendanaan. Kemana kami harus mencari dan mencari agar kegiatan reuni akbar ini dapat terlaksana sesuai perencanaa. Kata-kata itu pun menjadi sebuah gambaran, cerminan dan teguran buat kami panitia, karena sampai saat ini data-data alumni di kepanitiaan masih minim. Data yang terbanyak kami miliki adalah data alumni tahun 2005-2010. Disamping data alumni 2005-2010, beberapa data alumni pada tahun 1991, 1994,1996,1997, dan 2002 dah kami kantongi namun masih bisa dihitung jari… Huft…perjuangan yang berat dan melelahkan,,,namun bukan itu alasan untuk menghentikan langkah kami.
Respon beberpa alumni di lapangan:
Syndrome ke Nurdin Halidan
Dalam beberapa hari belakngan ini, kami sempat bertemu langsung dengan beberapa alumni (aku tidak tau taun berapa), saat kami bertemu dan melakukan perbincangan dengan maksud akan melaksanakan reuni akbar SMEA/SMK respon awalnya cukup bagus. Rata-rata mereka berucap seperti ini ‘ wah itu ide bagus de’,,,jadi kapan rencana pelaksanaannya” .
Kami pun menjawabnya :Insyaallah pada hari Sabtu/03/09/2011 mendatang.
Setelah itu kami pun berbincang-bincang dengan topik yang lain dan sesekali ketika kami mulai terbiasa dan akrab dengannya kami coba untuk berkata jujur kapadanya.
Aku berkata, maaf sebelumnya, sebenarnya maksud kedatangan kami kesini selain untuk melakukan konfirmasi kepada anda (bapak/ibu) tentang rencana pelaksanaan reuni ini, kami juga berharap bapak/ibu bisa membantu kami dalam hal pendanaan dan memberikan nama, alamat maupun no kontak alumni yang bapak/ibu ketahui.
Suasana tiba-tiba menajdi hening….
Perbincangan kami terhenti sejenak,,, aku mulai melihat raut mukanya tidak lagi seakrab tadi…beberapa detik kemudian ia pun mulai bertutur…sambil tersenyum…
“kalau soal pendanaan, kontak aja Nurdin Halid…kan dia alumni SMEA/SMK Juga,,,kalau kontak dia Insyaallah beliau akan bantu”.
Kami pun hanya bisa menjawab,,, nanti setelah persoalannya di kubu PSSI redah baru kami melakukan kontak…
Dalam hatiku berucap,,,”kanpa mesti harus nurdin,,,kalaupun misalnya alumni menyumbang minimal 50.000 tentunya itu bisa terlaksana tanpa campur tangan dan bantuan Nurdin. Usut punya usut, alumni yang berkata demikian ternyata punya pengalaman reuni bersama dengan Nurdin Halid. Dimana Nurdin menjadi sponsor tunggal reuni dan ini menjadikan preseden buruk buat kami panitia karena tidak bisa berbuat seperti Nurdin apa daya rata-rata panitianya berasal dari golongan kelas menengah dan masih berstatus mahasiswa.
Alumni yang hanya bisa beretorika namun miskin aplikasi
Maaf sebelumnya, kalaw aku pun harus mencantumkan ini karena ini pula menjadi sebuah fakta di lapangan. Sempat beberapa pekan setelah pembentukan panitia kami terus diserang dengan semboyang-semboyang filosofisnya dan meragukan kepanitian untuk merealisasikan reuni akbar ini.
Pada saat itu, salah satu alumni mencoba untuk beretorika lewat dingding FB dan itu masih tersimpan betul dalam pikiranku. Dengan bangganya karena merasa sebagai fungsionaris lembaga di kampusnya (mungkin) dan sok berlagak aktivis, dengan bahasa filosofisnya ia bertutur di dinding facebooknya ‘”saat ini aku tidak butuh teori tetapi butuh tindakan dan aplikasi”.
Heeeemmm…….klw tidak salah kawan ini pernah hadir dalam rapat tapi hanya satu kali, ia pun cukup kritis saat di forum. Tapi sayang ditengah sikapnya yang krits tak mampu memberikan solusi dan kritikannya dapat terbantahkan. dan satu hal lagi yang aku catat saat itu,mungkin dirinya termasuk bagian dari orang-orang yang pesimis.
Tipe-tipe semacam ini banyak yang gentangan di luar sana dan selalu mengkritik tanpa memberikan solusi. Sampai saat ini ia tidak pernah laki muncul di rapat dan bahkan di dinding FB pun batang hidungnya tidak kelihatan. Aku pun tidak mengerti dan tahu betul gimana kabarnya saat ini, Apakah saat ini dia mengikuti saranku ‘’untuk membungkus retorika filosofisnya dan memasukkannya dalam sebuah lemari kaca, dan selanjutnya melakukan introspeksi diri dengan jalan bercermin”. Jawabannya aku tak tahu dan hanya dia yang bisa menjawabnya.
Hehehehe….
Disamping itu, aku pun sebenarnya sedikit kecewa kepada beberapa rekan-rekan alumni yang melakukan wanprestasi (Ingkar Janji) terhadap diri saya pribadi, karena sebelumnya beberapa rekan pernah mengajakku untuk melaksanakan reuni, namun sampai saat ini partisipasinya belum terlihat, dan mungkin ia telah meninggalkanku secara diam-diam. Jawaban pertanyaanku saat ini aku masih mencari dan semoga dia menjawabnya dengan kehadirannya dan partisipasinya.
Entah kanapa…apakah itu juga hanya sebuah keingingan dan sebatas mimpi saja, ataukah sebuah niat yang tulus dan ikhlas demi perpersatukan alumni kembali walau hanya hitungan jam saja setalah berpisah cukup lama (Niat ini harus terwujud dan terlaksana).
Aku sangat berharap rekan-rekanku ini tidak hanya sebatas "CEMME" dalam istilahnya sendiri CEMME artinya (CERITANYA'ji Merung) atau dalam istilahku sendiri CERUTU (CARITA CAMPUR ETTU”E) dengan pola pikirnya yang pragmatis dan hedonis.
Aku berharap agar ia mendengar dan membaca tulisanku ini, kemudian merasa berbangga hati namun malu. Malu karena alumni yang saat ini aktif di kepanitiaan adalah alumni yang tidak pernah beretorika untuk melaksanakan reuni, mereka hanya diam atas ide tersebut, tetapi kini ia hadir bersamaku, bergerak bersama dan menjawabnya dengan loyalitas dan kerja-kerja riil kepanitiaan
.
(SILAHKAN INTROSPEKSI DIRI KAWAN…dan Jika anda merasa maka saat inilah pembuktian retorikanya dan melunasi janjinya untuk melaksankan reuni….)
Alumni Progresif
Golongan alumni inilah yang terus memberikan aku sebuah harapan dan motivasi untuk terus berbuat dan berkarya. Dari luar pulau sulawesi, maupun yang berada di kota Watamponedan sekitarnya , ia selalu hadir dan terus menyemangatiku untuk melangkah entah itu lewat sms maupun telpon.
Katanya jangan menyerah,,,hasil tidak bisa kita ketahui sebelum kita mencoba untuk memulai.
Orang gagal adalah mereka yang sedari awal telah memiliki kegagalan, dan terus berkubang dengan kegagalannya. Ia terus membatasi pikirannya dengan "gagal" namun Orang yang sukses adalah mereka yang terus melangkah dan menatap kesuksesan penuh optimis. Dan jangan ragu untuk menjemput bola (Istilahnya).
Dalam sebuah pembicaraan telpon ada beberapa alumni yang berkata seperti ini "kami yang berada diluar Kota watampone juga siap membantu panitia dalam hal pencarian dana, jangan lupa proposal bantuan dana dikirim lewat e-mail agar kami bisa mendatangi alumni yang sama-sama mengadu nasib di daerah lain dan jangan lupa buka rekening panitia secepatnya" .
Aku terus kembali berandai-andai, seandainya semua alumni memiliki niat yang sama diatas, pada bulan tujuh (7) juga reuni dapat terlaksana,,,namun aku sadar semua alumni pasti merespon baik kegiatan ini, namun karena pengaruh eksternal diluar dirinya yang membatasi mereka untuk bergerak dan bertindak, salah satunya karena kesibukan kantor ataukah jarak yang membuat mereka berasumsi "aaah, aku pun tidak sempat hadir".
Dan terakhir,,,
Kegiatan ini pertama-tama hanya bermodalkan niat dan kepercayaan
Dari sebuah kepercayaan dan niat lahirlah sebuah kerjasama yang apik sehingga membentuk profesinalisme kerja sebuah tim
Dan semoga Kesuksesan akan kita gapai bersama
Olehnya itu dukungan dan bantuan dari seluruh alumni akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan nantinya...
dan untuk rekan-rekan panitia "KOMPAK SELALU"...
Thursday, 21 April 2011
Reuni SMKN 1 Watampone On September
Kegelisahan dan Harapan
Tak Hanya berhenti sebatas Konsep namun dengan langkah perlahan, dengan ditemani beberapa panitia, agenda pelaksanaan Reuni Akbar Ikatan Alumni SMK N 1 Watampone Insyaallah akan terwujud pada bulan september, satu demi satu kendala dapat teratasi. Aku pun yakin, diluar sana masih ada rekan-rekan alumni, walaupun tidak termasuk dalam SK struktur kepanitian tetapi siap membantu.Dan Untuk sukses dalam kegiatan ini dibutuhkan minimal Tiga kata :
1. kerjasama
2. Profesionalisme
3. Kepercayaan
Dan inilah sedikit catatan ku atas sebuah kegelisan dan harapan, antara das sein dan das sollen. Kegelisahan akan bayang-bayang kegalan seperti dialami oleh panitia pada tahun 2006, tetapi itu tak akan kubiarkan menghinggapi kepanitiaan saat ini (tahun 2011).
Dan harapan akan kesuksesan pelaksanaan Reuni Akbar ini, disaat itulah sebuah sejarah kembali terukir sebaimana tema yang coba kami usung " SAAT KEBERSAMAAN, SEBUAH CATATAN.
Hari ini (Jumat/23/04/2011) aku kembali menghadiri pertemuan alias rapat Panitia Reuni Akbar 2011 Ikatan Alumni SMEA/SMK Negeri 1 Watampone dengan agenda pembahasan penggalangan dana . Yach…lagi-lagi daana...!
Huft...dah beberapa minggu belakangan ini kami terus rapat. Dan temanya masih bergelut soal pendanaan, inilah yang terus muncul di forum-forum, tiap kali rapat baru dimulai selalu aja muncul pertanyaan ini “selain alumni, kapada siapa proposal nantinya kami tujukan???. Perusahaan atau institusi mana yang harus kami prioritaskan dulu untuk masukkan proposal”. Haaaaarrrrgggggg.... ini pulalah yang terus menyita perhatiannku selama beberapa pekan terkahir ini sampai-sampai aku tidak bisa tidur lelap tiap malamnya.
Heeemmm….
Tetapi aku sadari, sepertinya itu menjadi hal lumrah dalam sebuah event, selalunya harus dibicarakan adalah sumber pendanaan. Kemana kami harus mencari dan mencari agar kegiatan reuni akbar ini dapat terlaksana sesuai perencanaa. Kata-kata itu pun menjadi sebuah gambaran, cerminan dan teguran buat kami panitia, karena sampai saat ini data-data alumni di kepanitiaan masih minim. Data yang terbanyak kami miliki adalah data alumni tahun 2005-2010. Disamping data alumni 2005-2010, beberapa data alumni pada tahun 1991, 1994,1996,1997, dan 2002 dah kami kantongi namun masih bisa dihitung jari… Huft…perjuangan yang berat dan melelahkan,,,namun bukan itu alasan untuk menghentikan langkah kami.
Respon beberpa alumni di lapangan:
Syndrome ke Nurdin Halidan
Dalam beberapa hari belakngan ini, kami sempat bertemu langsung dengan beberapa alumni (aku tidak tau taun berapa), saat kami bertemu dan melakukan perbincangan dengan maksud akan melaksanakan reuni akbar SMEA/SMK respon awalnya cukup bagus. Rata-rata mereka berucap seperti ini ‘ wah itu ide bagus de’,,,jadi kapan rencana pelaksanaannya” .
Kami pun menjawabnya :Insyaallah pada hari Sabtu/03/09/2011 mendatang.
Setelah itu kami pun berbincang-bincang dengan topik yang lain dan sesekali ketika kami mulai terbiasa dan akrab dengannya kami coba untuk berkata jujur kapadanya.
Aku berkata, maaf sebelumnya, sebenarnya maksud kedatangan kami kesini selain untuk melakukan konfirmasi kepada anda (bapak/ibu) tentang rencana pelaksanaan reuni ini, kami juga berharap bapak/ibu bisa membantu kami dalam hal pendanaan dan memberikan nama, alamat maupun no kontak alumni yang bapak/ibu ketahui.
Suasana tiba-tiba menajdi hening….
Perbincangan kami terhenti sejenak,,, aku mulai melihat raut mukanya tidak lagi seakrab tadi…beberapa detik kemudian ia pun mulai bertutur…sambil tersenyum…
“kalau soal pendanaan, kontak aja Nurdin Halid…kan dia alumni SMEA/SMK Juga,,,kalau kontak dia Insyaallah beliau akan bantu”.
Kami pun hanya bisa menjawab,,, nanti setelah persoalannya di kubu PSSI redah baru kami melakukan kontak…
Dalam hatiku berucap,,,”kanpa mesti harus nurdin,,,kalaupun misalnya alumni menyumbang minimal 50.000 tentunya itu bisa terlaksana tanpa campur tangan dan bantuan Nurdin. Usut punya usut, alumni yang berkata demikian ternyata punya pengalaman reuni bersama dengan Nurdin Halid. Dimana Nurdin menjadi sponsor tunggal reuni dan ini menjadikan preseden buruk buat kami panitia karena tidak bisa berbuat seperti Nurdin apa daya rata-rata panitianya berasal dari golongan kelas menengah dan masih berstatus mahasiswa.
Alumni yang hanya bisa beretorika namun miskin aplikasi
Maaf sebelumnya, kalaw aku pun harus mencantumkan ini karena ini pula menjadi sebuah fakta di lapangan. Sempat beberapa pekan setelah pembentukan panitia kami terus diserang dengan semboyang-semboyang filosofisnya dan meragukan kepanitian untuk merealisasikan reuni akbar ini.
Pada saat itu, salah satu alumni mencoba untuk beretorika lewat dingding FB dan itu masih tersimpan betul dalam pikiranku. Dengan bangganya karena merasa sebagai fungsionaris lembaga di kampusnya (mungkin) dan sok berlagak aktivis, dengan bahasa filosofisnya ia bertutur di dinding facebooknya ‘”saat ini aku tidak butuh teori tetapi butuh tindakan dan aplikasi”.
Heeeemmm…….klw tidak salah kawan ini pernah hadir dalam rapat tapi hanya satu kali, ia pun cukup kritis saat di forum. Tapi sayang ditengah sikapnya yang krits tak mampu memberikan solusi dan kritikannya dapat terbantahkan. dan satu hal lagi yang aku catat saat itu,mungkin dirinya termasuk bagian dari orang-orang yang pesimis.
Tipe-tipe semacam ini banyak yang gentangan di luar sana dan selalu mengkritik tanpa memberikan solusi. Sampai saat ini ia tidak pernah laki muncul di rapat dan bahkan di dinding FB pun batang hidungnya tidak kelihatan. Aku pun tidak mengerti dan tahu betul gimana kabarnya saat ini, Apakah saat ini dia mengikuti saranku ‘’untuk membungkus retorika filosofisnya dan memasukkannya dalam sebuah lemari kaca, dan selanjutnya melakukan introspeksi diri dengan jalan bercermin”. Jawabannya aku tak tahu dan hanya dia yang bisa menjawabnya.
Hehehehe….
Disamping itu, aku pun sebenarnya sedikit kecewa kepada beberapa rekan-rekan alumni yang melakukan wanprestasi (Ingkar Janji) terhadap diri saya pribadi, karena sebelumnya beberapa rekan pernah mengajakku untuk melaksanakan reuni, namun sampai saat ini partisipasinya belum terlihat, dan mungkin ia telah meninggalkanku secara diam-diam. Jawaban pertanyaanku saat ini aku masih mencari dan semoga dia menjawabnya dengan kehadirannya dan partisipasinya.
Entah kanapa…apakah itu juga hanya sebuah keingingan dan sebatas mimpi saja, ataukah sebuah niat yang tulus dan ikhlas demi perpersatukan alumni kembali walau hanya hitungan jam saja setalah berpisah cukup lama (Niat ini harus terwujud dan terlaksana).
Aku sangat berharap rekan-rekanku ini tidak hanya sebatas "CEMME" dalam istilahnya sendiri CEMME artinya (CERITANYA'ji Merung) atau dalam istilahku sendiri CERUTU (CARITA CAMPUR ETTU”E) dengan pola pikirnya yang pragmatis dan hedonis.
Aku berharap agar ia mendengar dan membaca tulisanku ini, kemudian merasa berbangga hati namun malu. Malu karena alumni yang saat ini aktif di kepanitiaan adalah alumni yang tidak pernah beretorika untuk melaksanakan reuni, mereka hanya diam atas ide tersebut, tetapi kini ia hadir bersamaku, bergerak bersama dan menjawabnya dengan loyalitas dan kerja-kerja riil kepanitiaan
.
(SILAHKAN INTROSPEKSI DIRI KAWAN…dan Jika anda merasa maka saat inilah pembuktian retorikanya dan melunasi janjinya untuk melaksankan reuni….)
Alumni Progresif
Golongan alumni inilah yang terus memberikan aku sebuah harapan dan motivasi untuk terus berbuat dan berkarya. Dari luar pulau sulawesi, maupun yang berada di kota Watamponedan sekitarnya , ia selalu hadir dan terus menyemangatiku untuk melangkah entah itu lewat sms maupun telpon.
Katanya jangan menyerah,,,hasil tidak bisa kita ketahui sebelum kita mencoba untuk memulai.
Orang gagal adalah mereka yang sedari awal telah memiliki kegagalan, dan terus berkubang dengan kegagalannya. Ia terus membatasi pikirannya dengan "gagal" namun Orang yang sukses adalah mereka yang terus melangkah dan menatap kesuksesan penuh optimis. Dan jangan ragu untuk menjemput bola (Istilahnya).
Dalam sebuah pembicaraan telpon ada beberapa alumni yang berkata seperti ini "kami yang berada diluar Kota watampone juga siap membantu panitia dalam hal pencarian dana, jangan lupa proposal bantuan dana dikirim lewat e-mail agar kami bisa mendatangi alumni yang sama-sama mengadu nasib di daerah lain dan jangan lupa buka rekening panitia secepatnya" .
Aku terus kembali berandai-andai, seandainya semua alumni memiliki niat yang sama diatas, pada bulan tujuh (7) juga reuni dapat terlaksana,,,namun aku sadar semua alumni pasti merespon baik kegiatan ini, namun karena pengaruh eksternal diluar dirinya yang membatasi mereka untuk bergerak dan bertindak, salah satunya karena kesibukan kantor ataukah jarak yang membuat mereka berasumsi "aaah, aku pun tidak sempat hadir".
Dan terakhir,,,
Kegiatan ini pertama-tama hanya bermodalkan niat dan kepercayaan
Dari sebuah kepercayaan dan niat lahirlah sebuah kerjasama yang apik sehingga membentuk profesinalisme kerja sebuah tim
Dan semoga Kesuksesan akan kita gapai bersama
Olehnya itu dukungan dan bantuan dari seluruh alumni akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan nantinya...
dan untuk rekan-rekan panitia "KOMPAK SELALU"...
Tak Hanya berhenti sebatas Konsep namun dengan langkah perlahan, dengan ditemani beberapa panitia, agenda pelaksanaan Reuni Akbar Ikatan Alumni SMK N 1 Watampone Insyaallah akan terwujud pada bulan september, satu demi satu kendala dapat teratasi. Aku pun yakin, diluar sana masih ada rekan-rekan alumni, walaupun tidak termasuk dalam SK struktur kepanitian tetapi siap membantu.Dan Untuk sukses dalam kegiatan ini dibutuhkan minimal Tiga kata :
1. kerjasama
2. Profesionalisme
3. Kepercayaan
Dan inilah sedikit catatan ku atas sebuah kegelisan dan harapan, antara das sein dan das sollen. Kegelisahan akan bayang-bayang kegalan seperti dialami oleh panitia pada tahun 2006, tetapi itu tak akan kubiarkan menghinggapi kepanitiaan saat ini (tahun 2011).
Dan harapan akan kesuksesan pelaksanaan Reuni Akbar ini, disaat itulah sebuah sejarah kembali terukir sebaimana tema yang coba kami usung " SAAT KEBERSAMAAN, SEBUAH CATATAN.
Hari ini (Jumat/23/04/2011) aku kembali menghadiri pertemuan alias rapat Panitia Reuni Akbar 2011 Ikatan Alumni SMEA/SMK Negeri 1 Watampone dengan agenda pembahasan penggalangan dana . Yach…lagi-lagi daana...!
Huft...dah beberapa minggu belakangan ini kami terus rapat. Dan temanya masih bergelut soal pendanaan, inilah yang terus muncul di forum-forum, tiap kali rapat baru dimulai selalu aja muncul pertanyaan ini “selain alumni, kapada siapa proposal nantinya kami tujukan???. Perusahaan atau institusi mana yang harus kami prioritaskan dulu untuk masukkan proposal”. Haaaaarrrrgggggg.... ini pulalah yang terus menyita perhatiannku selama beberapa pekan terkahir ini sampai-sampai aku tidak bisa tidur lelap tiap malamnya.
Heeemmm….
Tetapi aku sadari, sepertinya itu menjadi hal lumrah dalam sebuah event, selalunya harus dibicarakan adalah sumber pendanaan. Kemana kami harus mencari dan mencari agar kegiatan reuni akbar ini dapat terlaksana sesuai perencanaa. Kata-kata itu pun menjadi sebuah gambaran, cerminan dan teguran buat kami panitia, karena sampai saat ini data-data alumni di kepanitiaan masih minim. Data yang terbanyak kami miliki adalah data alumni tahun 2005-2010. Disamping data alumni 2005-2010, beberapa data alumni pada tahun 1991, 1994,1996,1997, dan 2002 dah kami kantongi namun masih bisa dihitung jari… Huft…perjuangan yang berat dan melelahkan,,,namun bukan itu alasan untuk menghentikan langkah kami.
Respon beberpa alumni di lapangan:
Syndrome ke Nurdin Halidan
Dalam beberapa hari belakngan ini, kami sempat bertemu langsung dengan beberapa alumni (aku tidak tau taun berapa), saat kami bertemu dan melakukan perbincangan dengan maksud akan melaksanakan reuni akbar SMEA/SMK respon awalnya cukup bagus. Rata-rata mereka berucap seperti ini ‘ wah itu ide bagus de’,,,jadi kapan rencana pelaksanaannya” .
Kami pun menjawabnya :Insyaallah pada hari Sabtu/03/09/2011 mendatang.
Setelah itu kami pun berbincang-bincang dengan topik yang lain dan sesekali ketika kami mulai terbiasa dan akrab dengannya kami coba untuk berkata jujur kapadanya.
Aku berkata, maaf sebelumnya, sebenarnya maksud kedatangan kami kesini selain untuk melakukan konfirmasi kepada anda (bapak/ibu) tentang rencana pelaksanaan reuni ini, kami juga berharap bapak/ibu bisa membantu kami dalam hal pendanaan dan memberikan nama, alamat maupun no kontak alumni yang bapak/ibu ketahui.
Suasana tiba-tiba menajdi hening….
Perbincangan kami terhenti sejenak,,, aku mulai melihat raut mukanya tidak lagi seakrab tadi…beberapa detik kemudian ia pun mulai bertutur…sambil tersenyum…
“kalau soal pendanaan, kontak aja Nurdin Halid…kan dia alumni SMEA/SMK Juga,,,kalau kontak dia Insyaallah beliau akan bantu”.
Kami pun hanya bisa menjawab,,, nanti setelah persoalannya di kubu PSSI redah baru kami melakukan kontak…
Dalam hatiku berucap,,,”kanpa mesti harus nurdin,,,kalaupun misalnya alumni menyumbang minimal 50.000 tentunya itu bisa terlaksana tanpa campur tangan dan bantuan Nurdin. Usut punya usut, alumni yang berkata demikian ternyata punya pengalaman reuni bersama dengan Nurdin Halid. Dimana Nurdin menjadi sponsor tunggal reuni dan ini menjadikan preseden buruk buat kami panitia karena tidak bisa berbuat seperti Nurdin apa daya rata-rata panitianya berasal dari golongan kelas menengah dan masih berstatus mahasiswa.
Alumni yang hanya bisa beretorika namun miskin aplikasi
Maaf sebelumnya, kalaw aku pun harus mencantumkan ini karena ini pula menjadi sebuah fakta di lapangan. Sempat beberapa pekan setelah pembentukan panitia kami terus diserang dengan semboyang-semboyang filosofisnya dan meragukan kepanitian untuk merealisasikan reuni akbar ini.
Pada saat itu, salah satu alumni mencoba untuk beretorika lewat dingding FB dan itu masih tersimpan betul dalam pikiranku. Dengan bangganya karena merasa sebagai fungsionaris lembaga di kampusnya (mungkin) dan sok berlagak aktivis, dengan bahasa filosofisnya ia bertutur di dinding facebooknya ‘”saat ini aku tidak butuh teori tetapi butuh tindakan dan aplikasi”.
Heeeemmm…….klw tidak salah kawan ini pernah hadir dalam rapat tapi hanya satu kali, ia pun cukup kritis saat di forum. Tapi sayang ditengah sikapnya yang krits tak mampu memberikan solusi dan kritikannya dapat terbantahkan. dan satu hal lagi yang aku catat saat itu,mungkin dirinya termasuk bagian dari orang-orang yang pesimis.
Tipe-tipe semacam ini banyak yang gentangan di luar sana dan selalu mengkritik tanpa memberikan solusi. Sampai saat ini ia tidak pernah laki muncul di rapat dan bahkan di dinding FB pun batang hidungnya tidak kelihatan. Aku pun tidak mengerti dan tahu betul gimana kabarnya saat ini, Apakah saat ini dia mengikuti saranku ‘’untuk membungkus retorika filosofisnya dan memasukkannya dalam sebuah lemari kaca, dan selanjutnya melakukan introspeksi diri dengan jalan bercermin”. Jawabannya aku tak tahu dan hanya dia yang bisa menjawabnya.
Hehehehe….
Disamping itu, aku pun sebenarnya sedikit kecewa kepada beberapa rekan-rekan alumni yang melakukan wanprestasi (Ingkar Janji) terhadap diri saya pribadi, karena sebelumnya beberapa rekan pernah mengajakku untuk melaksanakan reuni, namun sampai saat ini partisipasinya belum terlihat, dan mungkin ia telah meninggalkanku secara diam-diam. Jawaban pertanyaanku saat ini aku masih mencari dan semoga dia menjawabnya dengan kehadirannya dan partisipasinya.
Entah kanapa…apakah itu juga hanya sebuah keingingan dan sebatas mimpi saja, ataukah sebuah niat yang tulus dan ikhlas demi perpersatukan alumni kembali walau hanya hitungan jam saja setalah berpisah cukup lama (Niat ini harus terwujud dan terlaksana).
Aku sangat berharap rekan-rekanku ini tidak hanya sebatas "CEMME" dalam istilahnya sendiri CEMME artinya (CERITANYA'ji Merung) atau dalam istilahku sendiri CERUTU (CARITA CAMPUR ETTU”E) dengan pola pikirnya yang pragmatis dan hedonis.
Aku berharap agar ia mendengar dan membaca tulisanku ini, kemudian merasa berbangga hati namun malu. Malu karena alumni yang saat ini aktif di kepanitiaan adalah alumni yang tidak pernah beretorika untuk melaksanakan reuni, mereka hanya diam atas ide tersebut, tetapi kini ia hadir bersamaku, bergerak bersama dan menjawabnya dengan loyalitas dan kerja-kerja riil kepanitiaan
.
(SILAHKAN INTROSPEKSI DIRI KAWAN…dan Jika anda merasa maka saat inilah pembuktian retorikanya dan melunasi janjinya untuk melaksankan reuni….)
Alumni Progresif
Golongan alumni inilah yang terus memberikan aku sebuah harapan dan motivasi untuk terus berbuat dan berkarya. Dari luar pulau sulawesi, maupun yang berada di kota Watamponedan sekitarnya , ia selalu hadir dan terus menyemangatiku untuk melangkah entah itu lewat sms maupun telpon.
Katanya jangan menyerah,,,hasil tidak bisa kita ketahui sebelum kita mencoba untuk memulai.
Orang gagal adalah mereka yang sedari awal telah memiliki kegagalan, dan terus berkubang dengan kegagalannya. Ia terus membatasi pikirannya dengan "gagal" namun Orang yang sukses adalah mereka yang terus melangkah dan menatap kesuksesan penuh optimis. Dan jangan ragu untuk menjemput bola (Istilahnya).
Dalam sebuah pembicaraan telpon ada beberapa alumni yang berkata seperti ini "kami yang berada diluar Kota watampone juga siap membantu panitia dalam hal pencarian dana, jangan lupa proposal bantuan dana dikirim lewat e-mail agar kami bisa mendatangi alumni yang sama-sama mengadu nasib di daerah lain dan jangan lupa buka rekening panitia secepatnya" .
Aku terus kembali berandai-andai, seandainya semua alumni memiliki niat yang sama diatas, pada bulan tujuh (7) juga reuni dapat terlaksana,,,namun aku sadar semua alumni pasti merespon baik kegiatan ini, namun karena pengaruh eksternal diluar dirinya yang membatasi mereka untuk bergerak dan bertindak, salah satunya karena kesibukan kantor ataukah jarak yang membuat mereka berasumsi "aaah, aku pun tidak sempat hadir".
Dan terakhir,,,
Kegiatan ini pertama-tama hanya bermodalkan niat dan kepercayaan
Dari sebuah kepercayaan dan niat lahirlah sebuah kerjasama yang apik sehingga membentuk profesinalisme kerja sebuah tim
Dan semoga Kesuksesan akan kita gapai bersama
Olehnya itu dukungan dan bantuan dari seluruh alumni akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan nantinya...
dan untuk rekan-rekan panitia "KOMPAK SELALU"...
Labels:
Reuni
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment